Sabtu, 23 Oktober 2010

Konsep Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

A. Pendekatan Kesusastraan
Seni termasuk sastra yang penting, karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan yang normatif, dan bukan formulasi nilai-nilai kemanusiaan. Seni lebih mudah berkomunikasi, dan lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya. Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media yang menyampaikan nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.

Sastra mempunyai peranan yang lebih penting, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia, untuk memahami dirinya sendiri yang kemudian melahirkan filsafat, untuk memahami alam semesta yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik dan lebih mudah mengemukakan gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.

B. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa

Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apapun. Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis: prosa naratif, prosa deskriptif, prosa eksposisi, dan prosa argumentatif.
   Jenis - jenis Prosa:
1. Prosa Lama, diantaranya:
      * Hikayat
      * Epos
      * Sejarah
      * Dongeng, dll.
2. Prosa Baru, diantaranya:
      * Norman
      * Cerpen
      * Biografi
      * Kisah, dll.

C. Nilai - nilai dalam Prosa Fiksi
Prosa mempunyai nilai-nilai fiksi, diantaranya:
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
      Pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa itu, dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing selama hidupnya, dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
      Memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
      Dapat menstimulir imajinasi, dan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
      Menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu, lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda dari pada yang disajikan dalam kehidupan sendiri, dapat memperluas dan memperdalam persepsi wawasannya tentang tokoh, hidup, dan kehidupan manusia, serta dapat membentuk keseimbangan wawasan.

D. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
     Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsur dari kebudayaan. Jadi, puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada Ilmu Budaya Dasar adalah :
  1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
  2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
  3. Puisi dan keinsyafan sosial
        Sumber:google


      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar